Wawasan Kebangsaan Latihan Kader II dan Khusus Kohati Tingkat Nasional HMI Cabang Kediri

    Wawasan Kebangsaan Latihan Kader II dan Khusus Kohati Tingkat Nasional HMI Cabang Kediri

    KEDIRI || – Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Unang Sudargo, SH, MM menggelar Kunjungan kerja ke wilayah Kodim 0809/Kediri.

    Dalam kunjungannya, Danrem Kolonel Unang Sudargo didampangi Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Rully Eko Suryawan, S. Sos dan Jajaran memberikan Materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Kepada Latihan Kader II dan Latihan Khusus KOHATI Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bertempat di Gedung BLK Jl. Ngasinan Raya Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kota, Kota Kediri. Senin (21/3/2022).

    Ikut mendampingi Danrem 082/CPYJ antara lain Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Rully Eko Suryawan, S.Sos, Kasdim 0809/Kediri Mayor Arh Dian Krisrianto, Pabung 0809/Kediri Mayor Caj Bangun Sulisdiarto, Para Pa Staf Kodim 0809/Kediri dan Danramil 0809/01 Kota Kapten Inf Sumarjo.

    Kegiatan itu juga dihadiri oleh KAHMI (Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Kabupaten Kediri Ahmad Basith, Ketua Umum HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Kediri Faizal Kurniawan, Para Pengurus HMI Cabang Kediri, Ketua KOHATI (Korp HMI Wati) Cabang Kediri Putri Kholifah, KAHMI Kota Kediri bapak Mulyono, Para Pengurus Kohati Cabang Kediri dan Para Ketua Komisariat HMI Cabang Kediri.

    Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Unang Sudargo dalam materinya menyampaikan, “Bahwa Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka bersatu, berdaulat demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita – cita bersama guna mencapai memelihara dan mengabdi identitas persatuan kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan.

    “Islam agama yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad sebagai jalan keselamatan di dunia dan akhirat yang ajarannya dilandasi oleh tauhid dan diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia”.

    “Dalam perjalanan sejarah Islam di Indonesia, Indonesia merupakan negara dengan penganut agama islam terbesar di dunia, karena hampir 87 % penduduk indonesia pemeluk agama islam Hal tersebut terjadi sejak ratusan tahun yang lalu dan puncak penyebaran agama islam terjadi pada masa Walisongo”.

    “Kita harus bangga dengan para ulama yang telah menyebarkan agama islam di Indonesia tanpa adanya perang. Dengan peran ulama yang bijaksana agama islam dengan mudah dapat diterima di seluruh Nusantara, ”

    “Komunis adalah idiologi yang berkenaan dengan filosofi politik sosial dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial maupun uang.”

    “Perjalanan komunis di Indonesia dumulai  Pada tahun 1926 telah terjadi Pemberontakan pertama yang dilakukan oleh PKI di Jabar dan Sumbar, Pada tahun 1948 telah terjadi Pemberontakan PKI yang dilakukan di Madiun,  Pada tahun 1965 telah terjadi Pemberontakan yang di kenal sebagai G30S PKI, Dan Pada tahun 1966 Partai terlarang berdasarkan TAP MPRS No.XXV/1966, ”

    “Nilai Religius memiliki nilai spiritual yang tinggi berdasarkan Agama dan keyakinan yang dipeluknya dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama dan keyakinan yang lain”.

    “Bhineka Tunggal Ika menjadi jati diri (Karakter) Bangsa Indonesia artinya bahwa sudah sejak dulu hingga saat ini kesadaran akan hidup bersama di dalam keberagaman sudah tumbuh dan menjadi jiwa serta semangat bangsa di negeri ini. Nilai relegius memiliki nilai spiritual yang tinggi berdasarkan agama dan keyakinan yang di peluknya dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama dan keyakinan yang lain.”

    Mengapa negara harus di bela negara layaknya seperti mahluk hidup mula-mula dia tidak ada berkembang  mati, agar tetap hidup kita harus membelanya (melindungi) dari segala macam bentuk tantangan, hambatan gangguan, dan ancaman, ” pungkasnya.

    Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Unang Sudargo dalam materinya menyampaikan, “Bahwa Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka bersatu, berdaulat demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita – cita bersama guna mencapai memelihara dan mengabdi identitas persatuan kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan.

    “Islam agama yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad sebagai jalan keselamatan di dunia dan akhirat yang ajarannya dilandasi oleh tauhid dan diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia”.

    “Dalam perjalanan sejarah Islam di Indonesia, Indonesia merupakan negara dengan penganut agama islam terbesar di dunia, karena hampir 87 % penduduk indonesia pemeluk agama islam Hal tersebut terjadi sejak ratusan tahun yang lalu dan puncak penyebaran agama islam terjadi pada masa Walisongo”.

    “Kita harus bangga dengan para ulama yang telah menyebarkan agama islam di Indonesia tanpa adanya perang. Dengan peran ulama yang bijaksana agama islam dengan mudah dapat diterima di seluruh Nusantara, ”

    “Komunis adalah idiologi yang berkenaan dengan filosofi politik sosial dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial maupun uang.”

    “Perjalanan komunis di Indonesia dumulai  Pada tahun 1926 telah terjadi Pemberontakan pertama yang dilakukan oleh PKI di Jabar dan Sumbar, Pada tahun 1948 telah terjadi Pemberontakan PKI yang dilakukan di Madiun,  Pada tahun 1965 telah terjadi Pemberontakan yang di kenal sebagai G30S PKI, Dan Pada tahun 1966 Partai terlarang berdasarkan TAP MPRS No.XXV/1966, ”

    “Nilai Religius memiliki nilai spiritual yang tinggi berdasarkan Agama dan keyakinan yang dipeluknya dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama dan keyakinan yang lain”.

    “Bhineka Tunggal Ika menjadi jati diri (Karakter) Bangsa Indonesia artinya bahwa sudah sejak dulu hingga saat ini kesadaran akan hidup bersama di dalam keberagaman sudah tumbuh dan menjadi jiwa serta semangat bangsa di negeri ini. Nilai relegius memiliki nilai spiritual yang tinggi berdasarkan agama dan keyakinan yang di peluknya dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama dan keyakinan yang lain.”

    Mengapa negara harus di bela negara layaknya seperti mahluk hidup mula-mula dia tidak ada berkembang  mati, agar tetap hidup kita harus membelanya (melindungi) dari segala macam bentuk tantangan, hambatan gangguan, dan ancaman, ” pungkasnya.

    KEDIRI
    Basory Wijaya

    Basory Wijaya

    Artikel Sebelumnya

    Danrem 082/CPYJ Beri Materi Wasbang  Kepada...

    Artikel Berikutnya

    Forkopimda Kediri Berkolaborasi, Deklarasikan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Danlanud Sultan Hasanuddin Pimpin Upacara Pembukaan Kemah Bakti dan Sosialisasi Krida Saka Dirgantara
    Pimpin KTT World Water Forum, Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden Jokowi Di Bali
    Satgasud PAM VVIP KTT World Water Forum Amankan Wilayah Udara Bali
    Dandim 1715/Yahukimo Kunjungi Koramil 1715-03/Kurima Untuk Mengecek Perencanaan dan Persiapan Renovasi Kantor Koramil Kurima
    Dalam Rangka Membangun Kondusifitas di Wilayah, Satgas Yonif 115/ML Tingkatkan Komunikasi Sosial dengan Tokoh Masyarakat Kampung Tirineri 

    Ikuti Kami